Bahasa Esperanto
Hallo allemaal (hello everyone!).
Hari ini gue mau cerita tentang sebuah bahasa yang unik menurut gue., yaitu
bahasa Esperanto. Kenapa sih gue tertarik dengan bahasa ini? Yuk diliat
penjelasan gue mengenai bahasa ini dan temukan hal yang membuatnya berbeda
dengan bahasa-bahasa lain di dunia.
Jadi, bahasa Esperanto adalah
sebuah bahasa buatan (artificial
language) yang dibuat oleh seorang dokter mata Yahudi berkebangsaan
Polandia bernama Ludovic Lazar Zamenhof. Dengan waktu singkat bahasa ini mulai
banyak digemari banyak orang dan memiliki kelompok pendukung di seluruh dunia.
A. Sejarah
L.L Zamenhof
lahir pada 1859 dan tumbuh di lingkungan kota kecil bernama Bialystok yang
sangat heterogen; penduduk kota ini terdiri dari etnis Rusia, Polandia, Jerman,
Yahudi dan Lithuania yang berbicara dengan bahasa masing-masing. Dari masa
kecilnya Zamenhof telah mengimpikan dunia yang damai, salah satunya dengan
sebuah common language (bahasa umum).
Setelah
menginjak remaja Zamenhof mulai mengusahakan menyusun bahasa tersebut. Pada
akhir masa sekolah menengahnya Zamenhof menunjukkan pada teman-temannya akan
pentingnya sebuah bahasa yang ia sebut “lingwe
uniwersala”, dan banyak yang tertarik dengannya. Pada 1878 draf pertama
dari bahasanya berhasil diselesaikan.
Draf pertama
tersebut tidak serta merta diterbitkan oleh Zamenhof secara langsung. Hal itu
karena ia masih terlalu muda pada waktu untuk mempublikasikan sebuah proyek.
Awalnya mereka mendiskusikan dengan orang0orang tua, namun malah mereka
ditertawakan. Oleh karena itu Zamenhof menunda untuk menerbitkan konsepnya itu
sambil menambah perbaikan-perbaikan pada bahasanya.
Ketika masa
praktiknya sebagai dokter, barulah Zamenhof mencari penerbit untuk bahasa
barunya tersebut. Untuk itu ia membuat manuskrip berjudul “lingvo internacia” dengan nama samaran “Doktoro Esperanto” yang artinya doktor penuh harapan. Meskipun
awalnya terkendala oleh dana, namun pada 1887 akhirnya ia mendapat dukungan
finansial dari ayah seorang rekannya dan buku pertamanya berjudul “Unua Libro” atau buku pertama. Buku ini
kemudian berkembang di Eropa kemudian ke seluruh dunia. Sejak saat itu juga
konvensi-konvensi para pengikut Esperanto di seluruh dunia secara rutin
diadakan.
B. Bahasa
Sumber
Dari kecil
Zamenhof tumbuh dalam lingkungan dengan banyak bahasa. Sehingga tidak
mengherankan kalau ia telah menguasai banyak bahasa sejak masih muda, di
antaranya bahasa Ibrani, Polandia, Jerman, Perancis, Rusia dan Yiddi. Ketika
memasuki sekolah menengah ia mendapat pelajaran bahasa Latin dan Yunani (dua
bahasa klasik “internasional). Setelah mempelajarinya ia berpikir kenapa salah
satu dari dua bahasa tersebut tidak dijadikan bahasa internasional saja. Namun
kemudian ia menyadari bahwa bahasa tersebut memiliki aturan tata bahasa yang
sangat sulit bahkan untuk dirinya sendiri. Dia menginginkan bahwa bahasa umum internasional
itu haruslah sesederhana mungkin sehingga semua orang dapat dengan mudah
mempelajarinya. Masalahnya adalah bahasa yang sesederhana itu tidak ada di
dunia.
Ketika
mempelajari bahasa Inggris, Zamenhof mengamati tata bahasa yang lebih sederhana
dari bahasa Latin atau Yunani. Sehingga ia mendapat ide untuk merancang bahasa
buatan yang sederhana.
Awalnya ia
menyusun perbendaharaan kata-katanya. Huruf demi huruf, suku kata demi suku
kata, dan kata demi kata diusahakan untuk dibuatnya. Namun ia meyadari pasti
akan sangat susah menghapalnya jika setiap kata yang dibuat sama sekali baru.
Akhirnya sampailah ia pada ide untuk menjadikan bahasa Roman (bahasa-bahasa
turunan dari bahasa Latin seperti Perancis, Spanyol, Italia, Portugis dll) dan
Germanik (seperti Jerman, Belanda, Inggris, Swedia, Norwegia dll) sebagai basis
bahasanya. Sehingga bahasa buatannya akan sangat mirip dengan bahasa-bahasa di
Eropa. Kemudian ia juga memperoleh untuk membuat banyak prefiks (awalan) dan
suffiks (akhiran), dengan membandingkan kata-kata dan memperhatikan
hubungannya, untuk mempermudah kosakatanya, sehingga akar kata yang harus
dipakai, dan dihapal, dapat dikurangi sebanyak mungkin.
C. Leksem
dan Gramatika
Seperti yang
telah dijelaskan di atas, basis bahasa Esperanto adalah bahasa Roman dan
Germanik. Dengan demikian kita bisa memperhatikan sebagian besar kosakata
bahasa Esperanto berasal dari bahasa-bahasa dari kedua rumpun tersebut.
Contohnya:
trinki (minum, Jerman: trinken), patro (ayah, Inggris: father),
paroli (berbicara, Italua: parlare).
Dalam hal
gramatika atau tata bahasa, bahasa Esperanto sangat sederhana dan sistematis.
Kita tidak akan menemui aturan-aturan
ireguler (tak beraturan, pengecualian) seperti dalam semua bahasa di dunia.
Bentuk kata dan tata kalimat diatur sedemikian rupa sehingga tidak ada
penyimpangan aturan. Struktur kalimatnya seperti contoh di bawah ini:
Mi amas vin. (Mi = I, amas = love, vin =
you --> I love you)
Mi ne amas vin. (Mi = I, ne = do(es) not
(negation), amas = love, vin = you --> I don’t love you)
Ču vi amas min?
(Ču = Do(es)? (interogation), vi = you, amas = love, min = me --> do you
love me?)
Simpel, bukan?
Bahkan pola kalimat itu sama dengan bahasa Indonesia atau Inggris.
Selain itu
Zamenhof juga telah memudahkan menghapal kosa kata bahasa Esperanto dengan
berbagai macam prefiks dan sufiks. Sehingga hanya dengan mengetahui satu kata,
kita akan mengetahui banyak kata lain yang diturunkan dari kata itu dengan
menambahkan prefiks atau sufiks. Berikut contohnya:
1. patro =
ayah = “patr-“, akhiran o = kata benda
2. patrino = ibu
--> patr + in + o (akar kata “patr” + sufiks pembentuk feminin “in” + sufiks
kata benda “o”)
3. patrina = keibuan
--> patr + in + a (patrino = ibu (sudah dapat kan dari rumus di atas) +
sufiks “a” sebagai penanda kata sifat (adjektif)
4. bopatrino = ibu mertua
--> bo + patr + in + o (prefiks “bo” (berarti hubungan karena pernikahan) +
patrino = ibu (yang sudah dapat juga tadi)
5. bopatro = ayah mertua
(kembali ke kata ayah) --> bo + patr + o (prefiks “bo” (hubungan perkawinan)
+ patr = ayah + sufiks “o” = penunjuk kata benda)
Lebih mudah lagi,
bukan? Coba bayangkan dengan hanya sedikit akar kata dan lebih sedikit lagi
usaha menghapal prefiks dan sufiks kita sudah bisa menyusun sendiri banyak kata
lainnya. Dan semua itu tanpa pengecualian atau irregularities.
No comments:
Post a Comment