Monday, February 15, 2016

Bahasa Afrikaans

Introduction to Afrikaans
Goede morgen allemaal (Good morning everyone!) Hari ini giliran bahasa Afrika (Afrikaans) yang jadi bahan pembicaraan gue. Kenapa gue membahas bahasa Afrikaans yang biasanya jarang dibahas? Karena bahasa Afrikaans adalah salah satu bahasa yang berasal dari bahasa Belanda. Nah, bagi yang penasaran bagaimana bahasa Afrikaans itu, yuk langsung dibaca aja!
Bahasa Afrikaans adalah salah satu bahasa resmi di negara Afrika Selatan dan merupakan bahasa terbesar ketiga di negara itu. Tidak hanya di Afrika Selatan, bahasa Afrikaans juga dituturkan sebagai bahasa minoritas di Namibia. Bahasa ini berasal dari bahasa Belanda yang dibawakan oleh koloni-koloni Belanda beberapa abad yang lalu ke Afrika Selatan. Bahasa Belanda yang mereka bawa berevolusi dengan pengaruh bahasa-bahasa lain menjadi bahasa Afrikaans yang sekarang.
Bahasa Afrikaans disebut sebagai saudara bahasa Belanda karena bahasa intinya adalah bahasa Belanda. Secara gramatikal bahasa ini hampir benar-benar sama dengan bahasa Belanda. Kosakatanya pun hampir semuanya berasal dari kosakata bahasa Belanda. Contohnya “dank je” (terima kasih dalam bahasa Belanda) dan “dankie” (terima kasih dalam bahasa Afrikaans). Oleh karena itu, bahasa Afrikaans juga termasuk rumpun bahasa Germanik barat. Namun bahasa-bahasa lain juga memiliki kontribusi dalam sejarah evolusi bahasa ini.
Bahasa-bahasa lain yang memiliki kontribusi dalam bahasa Afrikaans selain bahasa Belanda adalah bahasa lokal seperti bahasa suku Khoisan dan suku Nguni. Pengungsi seperti Huguenot Perancis juga berpengaruh dalam perkembangan bahasa ini. Selain itu, bahasa ini juga mendapat pengaruh dari bahasa Jerman dan Inggris karena kedatangan misionaris dari Jerman dan Skotlandia. Terakhir, budak-budak dari Indonesia dan Malaysia yang diperdagangkan oleh Belanda waktu itu juga memberikan unsur-unsur bahasa Melayu ke dalam bahasa Afrikaans.
Afrikaans adalah sebuah bahasa yang multikultural. Hal itu karena bahasa ini dipergunakan oleh berbagai macam suku bangsa seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Bahasa ini juga sebenarnya tidak rasis, meskipun banyak yang mengasosiasikannya dengan apartheid (diskriminasi ras di Afrika Selatan). Orang kulit hitam maupun kulit putih menggunakannya secara bersama-sama tanpa ada klaim siapa yang memiliki bahasa Afrikaans.
Bahasa Afrikaans sangat mudah untuk dipelajari. Apalagi jika kalian sudah menguasai bahasa Belanda, yang merupakan asal bahasa ini, atau setidaknya bahasa Jerman. Karena struktur kalimat dan kosakata bahasa Afrikaans sangat mirip dengan bahasa Belanda, bahkan bisa dikatakan sama untuk kadar tertentu. Bahasa Afrikaans bahkan lebih mudah dari bahasa Belanda (biasanya bahasa Kreol memang lebih sederhana). Contohnya, jika bahasa Belanda mempunyai 4 macam konjugasi untuk kata kerja “to be” (ben, bent, is dan zijn), maka Afrikaans hanya mengenal satu “is”.
Pelafalan bahasa Afrikaans sangat mudah dibandingkan bahasa Eropa. Sistem penulisannya lebih fonetis. Ini berarti kita membaca sesuai apa yang tertulis, dan sebaliknya, kita menulis seperti apa yang kita dengar. Dalam artian satu huruf melambangkan satu bunyi saja. Jadi, membacanya seperti membaca bahasa Indonesia saja dengan beberapa aturan yang sedikit berbeda.
Bahasa Afrikaans adalah bahasa yang deskriptif. Sehingga kita akan mudah menebak makna dari sebuah kata dengan melihat arti dari kata pembentuknya. Contohnya “tandarts” (dari tand= gigi, dan arts = dokter), ”aartappel” (dari aart = bumi, dan appel = apel), dan “goedkoop” (dari goed = bagus, dan koop = beli). Dengan sangat mudah kita akan menebak arti ketiganya yaitu dokter gigi, kentang dan murah.


Referensi:
Brown, Keith, Ogilvie, Sarah. Concise Encyclopedia of Languages of the World. 2009. Oxford: Elsevier Ltd.

McDermott, Lydia. Complete Afrikaans. 2010. London: McGraw-Hill

No comments: