Introduction to
Afrikaans
Goede morgen allemaal (Good morning everyone!) Hari ini
giliran bahasa Afrika (Afrikaans) yang jadi bahan pembicaraan gue. Kenapa gue
membahas bahasa Afrikaans yang biasanya jarang dibahas? Karena bahasa Afrikaans
adalah salah satu bahasa yang berasal dari bahasa Belanda. Nah, bagi yang
penasaran bagaimana bahasa Afrikaans itu, yuk langsung dibaca aja!
Bahasa Afrikaans adalah salah satu bahasa resmi di negara
Afrika Selatan dan merupakan bahasa terbesar ketiga di negara itu. Tidak hanya
di Afrika Selatan, bahasa Afrikaans juga dituturkan sebagai bahasa minoritas di
Namibia. Bahasa ini berasal dari bahasa Belanda yang dibawakan oleh
koloni-koloni Belanda beberapa abad yang lalu ke Afrika Selatan. Bahasa Belanda
yang mereka bawa berevolusi dengan pengaruh bahasa-bahasa lain menjadi bahasa
Afrikaans yang sekarang.
Bahasa Afrikaans disebut sebagai saudara bahasa Belanda
karena bahasa intinya adalah bahasa Belanda. Secara gramatikal bahasa ini
hampir benar-benar sama dengan bahasa Belanda. Kosakatanya pun hampir semuanya
berasal dari kosakata bahasa Belanda. Contohnya “dank je” (terima kasih dalam
bahasa Belanda) dan “dankie” (terima kasih dalam bahasa Afrikaans). Oleh karena
itu, bahasa Afrikaans juga termasuk rumpun bahasa Germanik barat. Namun bahasa-bahasa
lain juga memiliki kontribusi dalam sejarah evolusi bahasa ini.
Bahasa-bahasa lain yang memiliki kontribusi dalam bahasa
Afrikaans selain bahasa Belanda adalah bahasa lokal seperti bahasa suku Khoisan
dan suku Nguni. Pengungsi seperti Huguenot Perancis juga berpengaruh dalam
perkembangan bahasa ini. Selain itu, bahasa ini juga mendapat pengaruh dari
bahasa Jerman dan Inggris karena kedatangan misionaris dari Jerman dan
Skotlandia. Terakhir, budak-budak dari Indonesia dan Malaysia yang diperdagangkan
oleh Belanda waktu itu juga memberikan unsur-unsur bahasa Melayu ke dalam
bahasa Afrikaans.
Afrikaans adalah sebuah bahasa yang multikultural. Hal itu
karena bahasa ini dipergunakan oleh berbagai macam suku bangsa seperti yang
telah disebutkan sebelumnya. Bahasa ini juga sebenarnya tidak rasis, meskipun
banyak yang mengasosiasikannya dengan apartheid
(diskriminasi ras di Afrika Selatan). Orang kulit hitam maupun kulit putih
menggunakannya secara bersama-sama tanpa ada klaim siapa yang memiliki bahasa
Afrikaans.
Bahasa Afrikaans sangat mudah untuk dipelajari. Apalagi jika
kalian sudah menguasai bahasa Belanda, yang merupakan asal bahasa ini, atau setidaknya
bahasa Jerman. Karena struktur kalimat dan kosakata bahasa Afrikaans sangat
mirip dengan bahasa Belanda, bahkan bisa dikatakan sama untuk kadar tertentu.
Bahasa Afrikaans bahkan lebih mudah dari bahasa Belanda (biasanya bahasa Kreol
memang lebih sederhana). Contohnya, jika bahasa Belanda mempunyai 4 macam
konjugasi untuk kata kerja “to be” (ben, bent, is dan zijn), maka Afrikaans
hanya mengenal satu “is”.
Pelafalan bahasa Afrikaans sangat mudah dibandingkan bahasa
Eropa. Sistem penulisannya lebih fonetis. Ini berarti kita membaca sesuai apa
yang tertulis, dan sebaliknya, kita menulis seperti apa yang kita dengar. Dalam
artian satu huruf melambangkan satu bunyi saja. Jadi, membacanya seperti
membaca bahasa Indonesia saja dengan beberapa aturan yang sedikit berbeda.
Bahasa Afrikaans adalah bahasa yang deskriptif. Sehingga
kita akan mudah menebak makna dari sebuah kata dengan melihat arti dari kata
pembentuknya. Contohnya “tandarts” (dari tand=
gigi, dan arts = dokter), ”aartappel”
(dari aart = bumi, dan appel = apel), dan “goedkoop” (dari goed = bagus, dan koop = beli). Dengan sangat mudah kita akan menebak arti ketiganya
yaitu dokter gigi, kentang dan murah.
Referensi:
Brown, Keith, Ogilvie, Sarah. Concise Encyclopedia of Languages of the World. 2009. Oxford:
Elsevier Ltd.
McDermott, Lydia. Complete
Afrikaans. 2010. London: McGraw-Hill
No comments:
Post a Comment