Introduction to Dutch
Hallo allemaal (hai semuanya !) Hari ini gue mau cerita
sedikit nih tentang bahasa Belanda. Bahasa Belanda itu apa ya? Nah, bagi yang
penasaran yuk langsung dibaca aja :)
Jadi, bahasa Belanda (Inggris: Dutch, Belanda: Nederlands, Perancis: Neerlandais/Holandais, Jerman: Niederlandisch dll) adalah salah satu bahasa di Eropa yang dituturkan
oleh sekitar 20 jutaan orang di dunia terutama di negara asalnya di Belanda dan
Vlaanderen (Belgia bagian utara). Jadi di Eropa ada dua negara yang menggunakan
bahasa Belanda, yaitu Belanda (so pasti !) dan Belgia. Di Belgia, bahasa
Belanda dituturkan di wilayah utara yang disebut Vlaanderen. Sedangkan di
wilayah selatan negara tersebut digunakan bahasa Perancis.
Selain di Eropa, bahasa Belanda juga dipakai di beberapa
negara bekas jajahan Belanda (maklum, koloni banyak jajahannya). Salah satunya
adalah Suriname. Di Suriname (di sini banyak orang Jawa lho) bahasa Belanda
adalah bahasa resmi. Selain itu, di beberapa negara kecil seperti Aruba,
Curacao, St. Martin dan Antillen (Netherlands Antilles, masih termasuk Kerajaan
Belanda) dan beberapa negara pulau kecil lainnya di Amerika tengah juga masih
memakai bahasa Belanda.
Di beberapa negara bekas jajahan Inggris juga banyak terapat
pengguna bahasa Belanda. Di negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada,
Australia termasuk juga Perancis masih terdapat beberapa ribu penutur bahasa
Belanda. Amerika Serikat dulu juga merupakan daerah kekuasaan Belanda dan
sampai sekarang masih terdapat beberapa peninggalan nama-nama Belanda disana.
Salah satu negara besar yang dikuasai Belanda adalah . . . .
ya, Indonesia. Negara kita ini adalah salah satu aset paling besar bagi Belanda
pada masa kolonial. Di Indonesia, oleh karena itu, masih terdapat beberapa
penutur bahasa Belanda. Mereka biasanya adalah generasi tua yang hidup pada
zaman pergerakan atau kemerdekaan. Penutur bahasa Belanda ini banyak terdapat
di Maluku dan Sulawesi. Di Indonesia juga terdapat satu-satunya studi Belanda
di Indonesia (dan hanya dua di Asia), yaitu di program studi Sastra Belanda UI,
yeeay, bisa numpang promosi jurusan haha.
Afrika Selatan (negara paling selatan di Afrika) juga
dulunya daerah kekuasaan Belanda (terutama tempat penjualan budak, iih serem).
Oleh karena itu bahasa Belanda juga terdapat di sini. Namun sekarang bahasa
Belanda di sini mengalami perubahan karena asimilasi dengan bahasa lokal dan
bahasa Eropa lainnya seperti Inggris dan Jerman (yang dibawakan oleh investor
dan misionaris). Bahasa Melayu dari Indonesia dan Malaysia yang dibawa oleh
para budak juga berpengaruh terhadap bahasa Afrika ini. Akhirnya bahasa Afrika
(Afrikaans) menjadi sedikit berbeda dari bahasa Belanda. Bahasa yang merupakan
“adik bahasa Belanda” ini merupakan salah satu bahasa terbesar di Afrika
Selatan dan salah satu dari 11 bahasa resmi di negara tersebut. Jika kalian
mempalajari bahasa Belanda dan ingin mempelajari bahasa Afrikaans akan sangat
mudah karena sangat sangat mirip.
Dalam peta linguistik, bahasa Belanda, bersama dengan bahasa
Inggris, Jerman, dan Frisian, termasuk rumpun bahasa Germanic Barat
(West-Germanic). Dalam tingkatan lebih tinggi rumpun Germanik Barat dimasukkan
ke dalam Proto German. Bagian lain dari Proto German adalah Germanik Timur
(East-Germanic) dan Germanik Utara (North-Germanic, yaitu bahasa-bahasa di
Denmark, Norwegia, dan Swedia). Bahasa-bahasa dalam Proto German ini memiliki
kemiripan satu sama lain, baik dalam hal leksikon (kosakata) maupun gramatika
(tata bahasa). Yang paling mirip dengan bahasa Belanda adalah bahasa Jerman
sehingga mereka disebut sebagai “dua bahasa bersaudara”.
Dibandingkan dengan bahasa rumpun Germanik lainnya, bahasa
Belanda memiliki aturan gramatikal yang lumayan mudah (tapi Inggris lebih
sederhana). Misalnya, bahasa Jerman mengenal adanya 4 kasus (perubahan kata
benda sesuai fungsinya dalam kalimat yang sangat rumit jika dipelajari),
sedangkan Belanda tidak mengenal kasus. Perbedaan kedua adalah dalam hal
gender. Dalam bahasa Germanik, kecuali Inggris, setiap kata benda memiliki
gender/jenis kelamin. Di Jerman ada tiga
gender: maskulin, feminin dan netral (semua benda ada yang laki-laki, perempuan
dan tidak bergender). Sedangkan dalam bahasa Belanda hanya terdapat dua gender:
umum (campuran maskulin dan feminin) dan netral (tidak bergender). Dalam hal
konjugasi (perubahan kata kerja sesuai fungsinya), bahasa Belanda juga lebih
sederhana dibandingkan bahasa Jerman, tetapi tetap saja bahasa Inggris lebih
sederhana lagi. Selain itu masih terdapat beberapa perbedaan lagi yang menunjukkan
bahasa Belanda lebih sederhana daripada bahasa Jerman.
Seiring perkembangannya bahasa Belanda mendapat pengaruh
dari berbagai bahasa. Bahasa-bahasa tersebut adalah bahasa Perancis, Inggris,
Jerman dan Melayu-Indonesia. Pengaruh bahasa-bahasa tersebut dapat dilihat
dalam hal kosakata. Pengaruh Perancis sangat besar dalam bahasa Belanda karena
Belanda pernah dikuasai oleh Napoleon Bonaparte (Perancis) dan pada waktu itu
bahasa Perancis dianggap keren. Sehingga kata-kata Perancis masuk ke dalam
bahasa Belanda seperti chauffeur
(bahasa Indonesia juga mengambil kata ini menjadi sopir), bureau (diambil
juga oleh Indonesia menjadi biro), avontuur (adventure), royaal (generous, Indonesia = royal) dan
masih banyak lagi. Di sisi lain pada abad-abad terakhir bahasa Inggris juga
berkontribusi dalam bahasa Belanda dengan kata-kata seperti baby, callcenter, ups and downs, camping dan
masih banyak lagi. Kosakata dari Bahasa Jerman seperti gletscher (glacier), heimwee
(home-sickness), uberhaupt (at all)
dll. Bahasa Melayu-Indonesia dibawa ke Belanda oleh para budak dan orang Hindia
Belanda atau Indo-Belanda yang pindah (atau balik) ke sana. Kata-kata seperti kroepoek, ketjap, soessa, nasi, sawah, bahkan
kassian adalah sebagian dari kosakata
bahasa Indonesia yang diterima dalam bahasa Belanda.
Hal sebaliknya juga terjadi. Bahasa Belanda juga memiliki
kontribusi dalam kosakata bahasa lain, salah satunya bahasa Indonesia. Ratusan
tahun menjalin hubungan dengan Hindia Timur (Indonesia) membuat banyaknya
kosakata Belanda menyebar dalam bahasa Indonesia, juga dalam bahasa daerah di
Indonesia. Contohnya yaitu kulkas (dari koelkast),
taplak meja (dari tafellaken), peron
(dari perron), atret (kode
memundurkan mobil, dari achteruit),
peluit (dari fluit) dan masih banyak
lagi.
Referensi:
Donaldson, Bruce. Dutch:
A Linguistic History of Holland and Belgium. 1983. Leiden: Martinus Nijhoff
Brown, Keith, Ogilvie, Sarah. Concise Encyclopedia of Languages of the World. 2009. Oxford:
Elsevier Ltd.
No comments:
Post a Comment