Saturday, December 31, 2016

Inti Ajaran Agama Abrahamik

Inti Ajaran Agama Abrahamik
Hi guys, it's been a long time I haven't been writing anymore. Miss you all, guys. Maaf ya satu semester kita gk bisa jumpa lagi gara-gara laptop gue rusak :( But, it's okay. Hari ini gue bakal share sesuatu lagi. It's about semitic or abrahamic religions again. Kalau kemaren gue udah share sedikit apa itu agama semitik atau abrahamik, hari ini gue akan share sedikit mengenai inti ajaran agama-agama tersebut yang pastinya memiliki persamaan besar dibandingkan agama lainnya. So, check this out!
Agama Abrahamik (Yahudi, Kristen, Islam) sama-sama lahir dari bangsa Semit. Ketiganya memiliki banyak persamaan bahkan pada hal yang sangat mendasar.
1.      
Kisah Abraham
Dari istilahnya, sudah jelas bahwa dalam ketiga agama ini Abraham/Avraham/Ibrahim dianggap sebagai nabi yang sangat penting. Ketiganya berasal dari keturunan-keturunan Ibrahim, melalui Ismail (putra Hajar) dan Isaac (Ishak, putra Sarah). Namun, ada sedikit perbedaan dalam Bibel dan Qur’an. Ketiga agama mengenal cerita tentang pengorbanan anaknya oleh Ibrahim kepada Tuhan. Namun, dalam ajaran Yahudi dan Kristen, yang dikorbankan adalah Isaac, sedangkan menurut Qur’an yang dikorbankan adalah Ismail. Akan tetapi, keduanya tidak berdebat lagi mengenai ending ceritanya, dimana yang dikorbankan ditukar oleh Tuhan dengan seekor domba yang besar. Kisah ini mengajarkan bahwa Tuhan tidak membutuhkan korban dalam bentuk manusia, tetapi kepatuhan ketaatan terhadapNya.
2.       
Monoteisme
Sebagai agama Semitik, ciri utama yang dimiliki oleh Yahudi, Kristen dan Islam adalah ajaran monoteisme. Ketiganya percaya akan satu Tuhan. Meskipun sebagian Yahudi dan Islam menyebut Kristen politeisme karena mengenal tiga Tuhan, tetapi sebenarnya dalam Kristen pun Tuhan hanya satu, tetapi perwujudannya ada tiga. Hal ini kita sebut dengan ajaran Trinitas.
3.       
Revelation
Dalam agama monoteistik, dikatakan bahwa Tuhan (khaliq, -pencipta) berkomunikasi dengan manusia (makhluk) melalui perantara. Ajarannya disampaikan melalui orang-orang tertentu yang disebut prophet (nabi/rasul/rabi). Penyampaian firman-firman Tuhan ini disebut revelation (pewahyuan) yang berasal dari kata reveal yang berarti “membuat tampak/muncul”.
Pewahyuan dalam agama Yahudi, Kristen dan Islam dipercaya melalui malaikat. Ketiganya menyebut malaikat ini dengan malaikat Gabriel/Jibril yang juga disebut sebagai Roh/Ruhul Kuddus. Orang pertama yang mendapat pewahyuan adalah Adam, bersama dengan Eva (Hawa). Seterusnya kepada nabi-nabi seperti Noah, Elijah, Abraham, Jacob, Moses dll. Namun, perbedaan ketiga agama adalah tentang Yesus dengan Muhammad. Yang percaya keduanya adalah Islam.
4.       
Kitab Suci
Pewahyuan kepada nabi-nabi dipakai untuk diajarkan kepada orang lain. Pada nabi-nabi utama, wahyu Tuhan dicetak sebagai ajaran yang bertahan bertahun-tahun bahkan berabad-abad. Yahudi mengenal Tanakh, yang merupakan singkatan dari Torah, Nevi’im dan Ketuvim. Kristen percaya kepada bibel Yahudi (Old Testament), dan kepada bibel Perjanjian Baru (New Testament). Terakhir, Islam memiliki Qur’an yang dipercaya merupakan penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Semuanya memiliki beberapa persamaan dalam hal isi, misalnya tentang proses penciptaan. Cerita nabi-nabi dalam ketiga kitab juga hampir sama persis. Selain itu, semua kitab agama Abrahamic berisi tentang ajaran untuk patuh kepada Tuhan dan berbuat kebaikan.
5.      
Messiah (Juru Selamat)
Ketiga agama Abrahamik mengenal ajaran tentang Messiah. Messiah adalah juru selamat yang diutus oleh Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia. Orang Kristen percaya bahwa Messiah itu adalah Yesus. Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa manusia dengan penderitaan dan kematiannya. Orang Islam juga percaya bahwa Yesus adalah sang Messiah yang dijanjikan Tuhan. Kristen dan Islam percaya bahwa Yesus akan kembali suatu saat nanti ketika kiamat hampir dekat. Namun, berbeda dengan Kristen, Islam tidak percaya bahwa Yesus meninggal di tangan manusia (disalib), tetapi diangkat ke langit oleh Tuhan. Sedangkan orang Kristen percaya bahwa Yesus diangkat ke langit setelah kematiannya. Berbeda dengan Islam dan Kristen, Yahudi tidak percaya bahwa Messiah itu adalah Yesus. Messiah akan datang suatu saat nanti. Sebagian Yahudi beranggapan bahwa Yesus adalah seorang pemimpin spiritual.
6.       
Hari Akhir
Agama Abrahamik percaya akan adanya hari pembalasan setelah semua orang mati. Tuhan berjanji akan menghakimi semua orang dan memberi balasan terhadap semua perbuatannya di dunia. Tuhan akan memberi keselamatan kepada orang-orang yang memiliki keimanan dan berbuat kebaikan di dunia. Kebaikan yang diajarkan seperti menunjukkan kasih sayang dan saling membantu terhadap orang lain. Namun, sebagian orang Kristen berbeda pandangan mengenai keimanan dan berbuat kebaikan. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa keselamatan diberikan Tuhan tidak berdasarkan perbuatan baik manusia, tetapi ditentukan oleh rahmat (kasih sayang) Tuhan sendiri. Tetapi yang paling penting dari semua itu adalah keimanan kepada Tuhan. Bagi siapa yang berbuat sesuai perintah Tuhan maka dijanjikan untuknya kehidupan abadi. Sedangkan neraka disediakan untuk orang-orang yang berbuat kejahatan. Yang membedakan agama Abrahamik dengan agama lainnya adalah tidak adanya reinkarnasi.
7.      
Ibadah(t) / ritus

Ketiga agama Abrahamik mempunyai cara beribadahnya masing-masing. Tetapi ketiganya memiliki persamaan yaitu: memiliki hari khusus untuk ibadah bersama (berjamaah), Yahudi pada hari Sabtu, Kristen pada hari Minggu, dan Islam pada hari Jumat; Koneksi personal dengan Tuhan diperbolehkan; Ibadah dengan suara lantang, berbeda dengan meditasi pada agama timur, seperti nyanyian-nyanyian di gereja, pembacaan Al-Qur’an atau pengajian, serta pembacaan Tanakh oleh orang Yahudi; Mengenal ibadah puasa pada hari tertentu dengan durasi dan rentang waktu tertentu; dan biasanya menggunakan air sebagai penyuci diri sebelum beribadat.