Sekilas
Tentang Belanda
Hoi allemaal !
mau post nih. Sebelum kita belajar bahasa Belanda, bagusnya saya kasih tau dulu
ya sedikit gambaran tentang Nederland. Yuuk, simak ulasannya berikut ini !
Belanda adalah
sebuah negara yang terletak di Eropa Barat, bersebelahan dengan North Sea (Laut
Utara) di sebelah utara dan barat, Jerman di timur, dan Belgia di selatan. Ibu
kota Belanda adalah Amsterdam. Tetapi uniknya, penyelanggaraan pemerintahannya
sendiri dilaksanakan di Den Haag. Dengan kata lain, Amsterdam adalah ibu kota
kontitusi dan Den Haag adalah ibu kota pemerintahan.
Belanda
menjadi negara monarki konstitusional sejak tahun 1815 dan sejak tahun 1848
telah menjadi demokrasi parlementer serta menganut sistem desentralisasi. Raja
atau ratu adalah kepala. negara dan perdana menteri adalah kepala pemerintahan.
Belanda
terbagi ke dalam 12 provinsi yaitu: Friesland (ibukota: Leeuwarden);
Groningen(ibukota: Groningen); Drenthe (ibukota: Assen); Overijssel (ibukota:
Zwolle); Flevoland (ibukota: Lelystad); Gelderland (ibukota: Arnhem); Noord-Holland
(ibukota: Haarlem); Zuid-Holland (ibukota: Den Haag); Utrecht (ibukota:
Utrecht); Noord-Brabant (ibukota: ‘s Hertogensbosch); Zeeland (ibukota:
Middelburg); Limburg (ibukota: Maastricht).
Belanda
memiliki penduduk sekitar 17 juta jiwa. Kebanyakan dari mereka (sekitar 60%)
tinggal di daerah barat. Oleh karena itu di wilayah barat sangat padat
penduduknya. Empat kota di wilayah barat Belanda disebut Randstad, yaitu kota dengan penduduk terpadat. Keempat kota
tersebut adalah Amsterdam, Rotterdam, Den Haag dan Utrecht. Di sana
perekonomian berjalan sangat baik, makanya banyak orang berdatangan.
Belanda
memiliki kondisi geografis yang sangat unik. Sekitar 25% wilayahnya memiliki
ketinggian minus alias lebih rendah dari laut. Dan 50% yang lain ketinggiannya
kurang dari 1 mdpl. Jadi, sangat berisiko terhadap banjir. Bahkan di
Flevopolder jika tanggulnya rusak, dalam 2x24 jam seluruh pulaunya bisa
terendam banjir. Namun dengan teknologi mereka, banjir dapat diminimalisir.
Karena
wilayahnya yang rendah Belanda, juga Belagia dan Luxembourg, disebut Lowland atau ‘negeri tanah rendah’.
Selain rendah tanah Belanda juga sangat datar. Jadi kita bisa melihat sangat
luas dan langit mendominasi pemandangan. Tidak sama dengan di Indonesia yang
pemandangan kita sering dihalangi oleh bukit-bukit yang tinggi. Perbedaan
ketinggiannya tidak terlalu mencolok. Titik tertinggi di Belanda hanya 321
mdpl, yaitu di Vaalserberg, provinsi Limburg. Sedangkan titik terendahnya
berada di dekat Rotterdam yang memiliki ketinggian -6,7 mdpl (lebih rendah dari
laut).
Wilayah
Belanda dapat dibedakan menjadi 2, yaitu utara-barat dan selatan-timur. Wilayah
utara dan barat secara umum sangat datar dan lebih rendah dari laut. Sehingga
disebut juga Laag Nederland yang
artinya ’Belanda Rendah’. Wilayah ini biasanya dijadikan pusat perekonomian dan
pembangunan. Sedangkan wilayah timur agak sedikit berbukit dan lebih tinggi
dari laut. Sehingga disebut juga Hoog
Nederland yang berarti ‘Belanda Tinggi’. Di sini masih tersedia banyak
‘ruang kosong’ dan hutan. Sehingga banyak dijadikan wilayah pertanian,
observasi, dan tempat wisata.
Kenapa bisa
ada daerah yang lebih rendah dari air? Ya, di Belanda sudah beberapa kali
dilakukan reklamasi laut menjadi daratan. Hal itu dilakukan sejak tahun 1920an
untuk beberapa tujuan tertentu.Reklamasi dilakukan dengan polderisasi. Mereka
membuat tanggul –tanggul lalu air yang tergenang dikeringkan. Reklamasi itu
dilakukan dengan sangat masif sekali. Hingga pada sekitar tahun 1960an telah
terbentuk polder (daerah hasil polderisasi)
yang sangat luas, dan salah satu pulau yang terbentuk, Flevopolder, merupakan
pulau buatan terbesar di dunia.
Bahasa yang
digunakan di Belanda adalah Bahasa Belanda tentunya. Namun ada satu provinsi
yang memiliki bahasa kedua yang diakui Belanda sebagai official language. Bahasa itu adalah bahasa Frisia yang dituturkan
di provinsi Friesland. Bahasa Belanda memiliki banyak dialect yang berbeda di tiap provinsi. Namun bahasa Frisia tidak
disebut sebagai dialect karena memang
jelas berbeda dengan bahasa Belanda, dan lebih mirip dengan bahasa Inggris.
Penduduk
Belanda sekarang sangat majemuk, berasal dari berbagai ras. Mulai dari penduduk
asli yang berkulit putih, orang Afrika yang berkulit hitam, hingga orang Asia
yang berkulit kuning. Kebanyakan dari mereka datang ke Belanda pada masa
kolonial sebagai budak, pekerja, atau orang Indo (keturunan Belanda di
Indonesia). Biasanya mereka berasal dari Marokko, Turki, Suriname, dan
Indonesia.
Kebebasan
beragama sangat dijamin di Belanda. Kebanyakan penduduk Belanda yang sekarang,
hampir 50%, berstatus geen confessie
atau tidak memeluk agama apapun. Geen
confessie ini berbeda dengan atheis, mereka lebih ke tidak mengafiliasikan
diri pada salah satu agama. Di antara mereka ada juga yang percaya akan
eksistensi tuhan. Awalnya Katolik Roma adalah agama tunggal di Eropa. Kemudian
muncul gerakan reformasi dari kalangan protestan yang memisahkan diri dari
gereja Katolik Roma. Pemisahan-pemisahan semacam ini sering terjadi hingga
akhirnya terbentuk berbagai aliran agama kristen. Selain kekristenan, Islam
adalah agama yang terbesar ketiga di Belanda, lebih kurang 5,8% dari total
populasi. Pemeluk agama Islam di Belanda berasal dari Turki, Maroko, Suriname
dan Indonesia. Agama minoritas yang lain selain Islam adalah Yahudi yang
berasal dari Spanyol, Portugis, dan Jerman. Pemeluk agama Hindhu dan Buddha
juga banyak terdapat di Belanda.
Namun sekarang
agama bisa dikatakan bukan hal yang penting lagi di Belanda. Banyak orang yang tidak memiliki
agama. Mereka yang tidak mengafiliasikan diri pada agama tertentu disebut geen confessie. Jumlah mereka mencapai
setengah dari jumlah penduduk bahkan lebih. Orang yang geen confessie dulunya
berasal dari agama kristen. Di antara mereka ada juga yang percaya tuhan namun
tidak percaya agama. Selain itu pemeluk agama kristen sekarang juga banyak yang
tidak menjalankan ajarannya dengan taat. Gereja sering sepi atau hanya dikunjungi
oleh orang tua yang masih taat yang membawa anak-anak kecil mereka. Penurunan jumlah orang yang mengunjungi gereja disebut ontkerkelijking yang mulai memuncak semenjak akhir PD II sekitar tahun 1950an.
No comments:
Post a Comment